Kamis, 15 Agustus 2013

Profilku : Reaktif Menjadi Proaktif

Semangat Pagi !!

Alhamdulillah di bulan Syawal ini saya masih mendapatkan limpahan keberkahan dari Allah SWT, karena saya diberikan kesehatan terutama masih dengan sempurna menghirup "Oksigen" tanpa harus mengeluarkan biaya. Rasa syukur ini yang terkadang khilaf untuk direnungkan, dan spontanitas tersadar jika kita mengalami gangguan kesehatan.

Ketika saya masih duduk di bangku sekolah taman kanak - kanak, saya  adalah seorang pemalu, bahkan bisa dibilang lebih takut dari seorang pemalu. Tidak percaya diri adalah salah satu ciri khas saya, apalagi harus tampil  di depan orang banyak. Cuma saya mendapatkan nasehat dari almarhum ayah saya, "Kalau kita menjadi anak pemalu, orang lain akan sungkan berteman dengan kita, bahkan bisa menjauh dari kita." Mendengar nasehat tersebut saya kembali bertanya," Trus, bagaimana caranya biar ngga malu?" Beliau menyampaikan, "Kalau kamu sudah siap untuk belajar melawan rasa tidak percaya diri, kamu bantu ibumu membuat kue dan jualan  keliling di pasar." Akhirnya saya siap dengan tugas mulia tersebut ketika saya duduk di kelas empat sekolah dasar.

Hampir setiap hari saya dibangunkan oleh ibu saya untuk sholat subuh, lalu dilanjutkan dengan membantu proses pembuatan aneka kue, donat, pastel, dan pekerjaan lainnya. Awalnya terasa sangat berat, karena harus bangun pagi, berangkat sekolah, dan pulang ke pasar untuk dilanjutkan berjualan. Tetapi saya sadar bahwa saya terlahir pada keluarga yang sederhana. Saya sholat dan merenungkan hal tersebut sejenak, lalu menundukkan kepala sembari berdoa,"Ya Allah, ayah saya seorang tukang gigi , ibu saya seorang pedagang kue, saya harus bangkit Ya Allah, saya harus bangkit dan saya harus bisa mandiri dan bisa membantu orang tua saya. Amin"

Semenjak itu, saya belajar menghilangkan ketidakpercayaan diri berkat Allah dan nasehat dari kedua orang tua. Sambil membawa keranjang, saya berkeliling menawarkan kue masakan ibu saya tercinta. " Kuenya Pak, kuenya Bu..." adalah salah satu kata kunci saya menawarkan dagangan. Semakin waktu berlalu, saya pun memasuki dipenghujung  waktu untuk belajar di sekolah menegah pertama. Menjelang kelulusan, saya dikabarkan oleh almarhum ayah agar saya harus melanjutkan sekolah dan  merantau ke Jakarta. Ada satu kalimat yang disampaikan beliau " Kamu harus bisa sukses di kota orang, rajinlah beribadah, nama depanmu Ariyanto yang berarti doa bapak agar kamu menjadi pribadi yang memiliki seni dan Wong adalah doa bapak agar kamu menjadi orang besar yang memberikan manfaat kehidupan buat orang lain. Kamu sudah punya modal keberanian dan kepercayaan diri, segera berangkat dan harus membawa pulang prestasi" Akhirnya saya menganggukkan kepala mengatakan "Baik Pak, insyaallah saya jalankan, mohon doa dan restunya." Dan saya pun merantau ke Jakarta pada tahun 1999 dan alhamdulillah mendapatkan tempat tinggal di Cipondoh, Tangerang.

Selama saya duduk di sekolah menengah kejuruan, saya selalu coba bongkar sendiri motor yang saya pakai untuk transportasi agar saya lebih memahami mesin. Sepulang sekolah pun saya belajar praktek baik di bengkel dekat rumah sampai bengkel resmi. Dan begitu juga yang saya lakukan ketika saat menjadi pramuniaga pada tahun 2002. Sembari kerja saya beli buku untuk mempelajari prilaku konsumen, marketing dan manajemen retail. Dan saya pun memutuskan untuk kuliah sambil kerja, yang alhamdulillah saya lulus sebagai sarjana ekonomi jurusan manajemen. Tahun 2005 ayah saya sudah meninggalkan kami semua, saya wisuda di tahun 2007 ditemani oleh ibu saya yang sampai saat ini selalu support saya dengan semangat kasih sayang seorang ibu pada anaknya.

Retail adalah salah satu bisnis yang secara positif memaksa saya untuk mampu mengembangkan kompetensi diri. Konsumen adalah "Raja" yang harus dilayani  sepenuh hati dan sebaik mungkin dengan tidak mengenal apapun kondisi saya pada waktu itu. Dan akhirnya saya sadar bahwa ada sebuah "Proses" kebaikan yang sangat positif yang saya lalui.  Allah memang sangat sayang pada umatnya, setelah saya pelajari ternyata semenjak saya duduk di bangku sekolah dasar saya sudah belajar merubah "Prilaku Reaktif" manjadi "Proaktif". saya berjuang melawan ketakutan dengan memperbanyak berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, berusaha mencari pengalaman diluar jam sekolah, melayani konsumen dengan sepenuh hati dan ikhlas, belajar sambil bekerja, mendengarkan pengalaman orang lain, menekuni ilmu agama, dan meyakini dalam hati bahwa akhirat adalah "Rumah Kekal" dan dunia adalah " Rumah Sesaat." Dan prilaku proaktif memberikan anugerah positif disetiap perjalanan karir saya sebagai pedagang kue keliling, kerja sambil kuliah, pramuniaga, merchandiser, store assisstant manager, trainer, senior trainer,  motivator
dan alhamdulillah dipercaya untuk menjalankan operasional training di salah satu perusahaan perkebunan hingga saat ini.

Proaktif adalah "Kebiasaan Dasar" yang bisa memberikan perubahan hidup baik dari sisi pribadi , pekerjaan dan kehidupan sosial. Proaktif harus diikuti dengan semangat keyakinan, semangat inilah sebagai salah satu amunisi untuk tetap berkarya di dalam kondisi hidup baik susah maupun senang. Hidup hanya sementara, jangan kita sia - siakan hidup kita dengan penyesalan karena kita sama sekali tidak pernah tahu kapan kita tertawa, kapan kita bersedih, kapan kita berhasil, kapan kita gagal, hingga kapan kita dipanggil Sang Pencipta.

Salam Semangat Pagi.







Tidak ada komentar: