Pergantian siang dan malam saat ini terasa begitu cepat. Terkadang kita sering mengungkapkan " Wah sudah sore, cepat banget waktu berjalan !" di setiap perbincangan keseharian kita. Ketika kita sudah merencanakan sesuatu dan mengharuskan kita menunggu, tak tahan rasanya ingin memutar waktu agar keinginan tersebut segera terealisasi. Tapi tidak jarang juga kita menginginkan agar waktu berputar secara lambat. Sebagai contoh ketika kita melakukan perayaan pernikahan, sangat normal sekali jika 1 hari kita menjamu tamu dengan pesta ingin rasanya agar berlangsung lama bahkan melebihi dari waktu sebenarnya. Apalagi ketika kita beranjak dewasa, kemesraan kita terhadap pasangan kita rasanya tidak ingin cepat - cepat berlalu, namun bukan seperti itu realita yang kita hadapi.
Rindu kepada sesuatu yang mungkin sudah lama tidak kita lakukan atau temui adalah hal yang sudah biasa kita temui dalam kehidupan sehari - hari. Tetapi, " Pernahkah kita menyadari disaat kita melepaskan rasa rindu tersebut diikuti dengan rasa semangat, gembira, totalitas, dan penuh keikhlasan ?" Jika kita pernah bahkan sering merasakan hal tersebut, ternyata rasa rindu itu diikuti dengan passion yang timbul dari dalam diri kita. Passion adalah semangat totalitas yang timbul dari dalam hati ketika kita mengerjakan sesuatu. Misalkan kita adalah seorang yang selalu merindukan untuk berlibur di penghujung bulan, disaat itulah kesenangan hati dan semangat selalu setia mengikuti untuk melepaskan kejenuhan agar kembali bersemangat di hari berikutnya. Masih banyak cara - cara lain yang kita lakukan untuk melepaskan kerinduan, dan saya yakin semua orang memiliki cara dan pasion yang berbeda - beda.
Sangat banyak sekali hal yang bisa kita lakukan ketika melepaskan rasa rindu yang diikuti dengan passion. Bisa saja dalam hal keimanan, kasih sayang, persahabatan, rekreasi, hobi, kuliner, dan masih banyak lagi. Rindu diikuti passion itu sangat positif., apalagi kita selalu mengedepankan etika yang positif pula dalam melepaskan rasa rindu kita kepada sesuatu. Namun kita kadang terlupa untuk rindu diikuti passion dalam mengembangkan kompetensi diri. Karena beralasan kerja adalah sebuah rutinitas, menghasilkan kerinduan untuk melakukan pekerjaan dengan totalitas semakin menurun dan tidak berkembang. Kenapa kita begitu tidak adil kepada kompetensi kita, padahal merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kelangsungan hidup kita.
Berdasarkan pengalaman saya, seorang karyawan bisa cepat berkarir karena kerinduan hatinya untuk bergerak dinamis diikuti oleh passion positif. Seorang wiraswasta hebat mengembangkan sayapnya karena kerinduan untuk menciptakan lapangan kerja diikuti passion positif yang dimulai dari dalam dirinya. Seorang ustadz yang selalu dinantikan ceramahnya oleh masyarakat muslim, memiliki kerinduan yang diikuit passion positif untuk menebarkan kebaikan dan keimanan agar selalu meningkatkan ketakawaan kepada Allah SWT. Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk bertindak tidak adil dengan kompetensi kita. Kompetensi mampu menciptakan kita menjadi seorang pribadi positif bahkan bisa menjadi negatif. Kompetensi juga menjadi tolak ukur keberhasilan kita untuk meningkatkan derajat kita di bumi yang sementara ini.
Mari kita tingkatkan kerinduan yang diikuti passion untuk attitude (sikap) kita baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia. Lanjutkan dengan kerinduan yang diikuti passion untuk meningkatkan knowledge (pengetahuan) agar kita memiliki banyak ilmu dan menebarkannya kepada orang lain., Dan kompetensi yang terakhir, mari kita rindu untuk menjadi pribadi yang selalu memiliki semangat mengembangkan skill (ketrampilan / keahlian) baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Perjalanan hidup tidak akan pernah ada yang mulus, kita juga wajib menyadari bahwa setiap permasalahan yang kita hadapi adalah sebuah kerinduan dari Sang Pencipta yang selalu tiada henti dengan semangat menguji kita untuk menjadi pribadi yang bertakwa dan positif.
So.."Apakah kerinduan anda hari ini sudah diikuti semangat pagi ?"
Salam Semangat Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar