Jumat, 27 September 2013

Positifku : Setarakan Dengannya Dan Raihlah Hatinya

Semangat Pagi !!

Pernahkah anda berbicara atau berdiskusi dengan beberapa sahabat ataupun kerabat bahkan karyawan anda, dan ternyata terjadi komunikasi yang tidak nyambung ? Atau anda sedang memberikan briefing, konseling, ceramah, wejangan yang sangat sulit sekali menyentuh hati orang lain ?
Bisa jadi kita yang tidak mampu untuk masuk dan memberikan pengaruh melalui komunikasi positif kepada orang lain. Dan bisa jadi kita memang tidak mau untuk melakukannya. Jadi sebelum membahas secara sederhana bagaimana meraih hati orang lain, kita dituntut untuk mampu dan mau terlebih dahulu melakukannya dengan sepenuh hati.
Sudah sepenuh hatikah anda untuk melanjutkan pembahasannya ? InsyaAllah kita semua melakukannya dengan sepenuh hati.
Saya punya falsafah sederhana bagaimana cara mempengaruhi orang lain  dengan kekuatan positif yang ada pada diri kita, dengan syarat kita telah lulus dari ujian "Mau dan Mampu serta Sepenuh Hati" untuk melakukannya:
  1.  Persiapan. Sebelum melakukan komunikasi aktif dengan orang lain, sangat baik sekali jika kita mempersiapkan diri terkait dengan bahan pembicaraan yang akan kita lakukan kepada orang lain. Pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki menjadi salah satu amunisi yang mampu membantu kita untuk memberikan materi komunikasi yang sangat diinginkan orang lain serta pemecahan masalah yang bisa membuat lawan bicara kita merasa terbantu dengan kehadiran kita. Misalkan, jika anda ingin memimpin brifing pagi di sebuah kantor perbankan, maka sebaiknya persiapan anda adalah merumuskan informasi penting apa yang menjadi topik penting dan hangat yang ditunggu - tunggu oleh orang lain dari anda. Anda harus 1 detik lebih cepat mengetahui sesuatu dari orang lain. Karena ketika kita berbicara di depan, kita akan menjadi pusat perhatian dan informasi. Dan yang menjadi tantangan adalah kita harus bisa mengatur posisi sehingga seluruh peserta dengan mudah memusatkan pandangan kepada kita agar kita juga mudah memandang lawan bicara untuk melihat bagaimana respon dari mereka ketika kita sedang memimpin komunikasi. Dan harus selalu kita ingat, persiapan materi yang baik harus diikuti dengan teknik presentasi yang mampu melebihi harapan orang lain. Termasuk bagaimana cara kita bepenampilan, misalkan kita ingin memmimpin sebuah briefing di kantor perkotaan, kita harus berpakaian lebih rapi dan berwibawa dari lawan bicara kita. Jika kita memberikan konseling kepada seorang supir, kita harus berpenampilan lebih sederhana. Jika kita memberikan sebuah presentasi pada karyawan operasional, kita harus memakai uniform sebagai kebanggan yang dimiliki terhadap perusahaan, dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan. Kuncinya, cobalah semua persiapan yang kita lakukan tidak menimbulkan GAP yang cukup jauh, cobalah setarakan dengannya dan anda akan mampu meraih hatinya.
  2. Bahasa Tubuh. Memimpin sebuah pembicaraan kepada orang lain butuh modal kepercayaan diri yang tinggi. Persiapan yang kita lakukan akan terlihat sangat indah ketika kita menggerakkan tubuh kita dengan berbagai gerakan dan posisi sesuai dengan topik dan penekanan pembicaraan, Ketika kita mengatakan "Kita harus menjadi sebuat tim yang kuat !" kita lakukan dengan mengepalkan tangan dan mengangkat tangan ke arah depan dengan pandangan mata yang tajam ke seluruh karyawan / peserta / kerabat / klien. Akan sangat berbeda sekali penilaian orang lain jika kita mengatakan kalimat tersebut dengan tanpa ada gerakan dan penekanan dari bahasa tubuh kita. Jadi pelajari teknik untuk menggerakkan bagian dari tubuh kita sebagai penekanan dari setiap  kalimat dan topik yang kita sampaikan. Karena dengan mempelajari bahasa tubuh, kita akan mampu menggunakannya sebagai teknik untuk menyetarakan kita dengan lawan bicara dan akan mampu pula meraih hatinya.
  3. Volume Suara. Pengeras suara adalah sebagai salah satu alat bantu ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. Kita mampu mengatur volume audio untuk menyampaikan komunikasi dengan kondisi tempat yang cukup luas. Akan tetapi volume suara yang saya maksud adalah bagaimana kita mengatur nada suara kita untuk melakukan penekanan - penekanan terhadap kalimat dan topik pembicaraan yang kita lakukan. Seperti contoh di atas, jika kita menyampaikan sebuah kalimat "Kita harus menjadi sebuah tim yang kuat !" dapat kita lakukan dengan volume yang sedang untuk kata "Kita" dan volume yang sedikit lebih tinggi pada ejaan "Ha" dan volume sedang kembali pada ejaan "Rus" dan volume yang sedikit lebih rendah dari sedang untuk kata " Menjadi Sebuah" dan volume yang sedikit lebih tinggi untuk kata "Tim" dan volume yang sedang untuk kata "Yang" serta dengan volume yang lebih keras untuk kata "Kuat !" Kalimat tersebut memang sangat sederhana kalau kita hanya sekedar membacanya saja. Akan tetapi jika kita mampu melakukan berbagai teknik volume suara serta tahu menyetarakan dan menempatkan volume suara disaat topik - topik ataupun kalimat pembicaraan yang kita lakuakan, insyaAllah kita mampu meraih hati lawan bicara kita.
  4. Empati. Kalau ketiga hal di dapat kita latih dengan waktu yang lebih cepat, mungkin yang satu ini juga bisa jadi lebih cepat bahkan bisa jadi lebih lama untuk dapat kita kuasai. Bagi kita yang sudah memiliki keikhlasan dan sepenuh hati untuk memberikan kebaikan kepada orang lain, saya rasa ini tidak menjadi persoalan, karena hanya butuh kebiasaan untuk mempraktekkannya. Bagi yang belum memiliki sikap sepenuh hati, anda harus lulus terlebih dahulu dari syarat "Mau, Mampu, dan Sepenuh Hati" baru akan dengan sangat mudah bisa memiliki teknik empati. Empati menjadi sebuah foto kepedulian kita bagaimana kita mampu merasakan apa yang orang lain rasakan, dan akan lebih baik lagi jika kita mampu merasakan melebihi dari yang sebenarnya dirasakan oleh orang lain. Mari kita lihat beberapa contoh, ketika memberikan konseling permasalahan pribadi kepada orang lain, kita harus menempatkan diri bahwa kitalah sebagai orang yang mendapatkan permasalahan tersebut. Ketika memberikan sebuah brifing kepada sekuriti, kita harus mampu menempatkan diri menjadi seorang sekuriti pada topik tersebut. Jika kita memberikan ceramah agama, kita harus mampu menempatkan diri sebagai umat biasa pada topik tersebut. Jika kita memberikan wejangan kepada kerabat kita, kita harus mampu menempatkan diri sebagai insan yang haus akan nasehat dari topik tersebut. Dan jika kita membeikan presentasi kepada jajaran manajemen, kita harus menempatkan diri menjadi sebagai pemilik perusahaan dan juga sebagai karyawan dalam topik tersebut. Jadi teknik empati juga menyesuaikan tempat, topik pembicaraan, siapa lawan bicara kita, dan bagaimana setiap persiapan, penekanan bahasa tubuh, dan volume suara kita disaat berkomunikasi dengan orang lain. Setarakan empati kita dengan orang lain, dan insyaAllah kita mampu meraih hatinya.
Keempat teknik di atas adalah sebagian kecil dari banyak  teknik yang bisa kita lakukan agar komunikasi kita melebihi harapan dari orang lain. Pelajari dan lakukan dengan sepenuh hati  keempat teknik di atas. Setarakan dengannya (lawan bicara kita), dan raihlah hatinya sehingga kita akan dinilai lebih oleh orang lain atas kompetensi yang kita miliki. Kualitas melebihi harapan adalah kebanggaan yang wajib dimiliki untuk memberikan keberkahan rezeki dan kebaikan yang lebih indah dariNya.

Salam Semangat Pagi.

Tidak ada komentar: