Selasa, 20 Mei 2014

Positifku : Jadilah Motivator ! ( 2 TB Penghambat )

Assalamualaikum Warohmatullohiwabarokatuh.


Semangat Pagi !!!


Alhamdulillah pagi hari ini kita masih diberikan Rahmat dan Rezeki dari Allah SWT karena kita semua dapat membuka mata untuk memulai aktifitas hari ini dengan positif dan doa.

Salam Positifku...

Saya adalah salah satu insan biasa yang pernah bahkan sering mengalami cobaan hidup layaknya seperti anda yang selalu mencoba bangkit dan memulai kehidupan baru untuk lebih baik dan positif. Dan permasalahan tidak akan pernah bosan menghampiri kita karena Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah: 286 (Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya).

Memang tidak semua manusia merasakan cobaan yang sama persis dengan yang lainnya. Bahkan cobaan yang kita rasakan seperti memiliki tingkatan yang tidak akan pernah sebanding dengan orang lain, meskipun permasalahannya sama. Ini adalah bukti bahwa kita benar - benar diuji selama hidup sesuai dengan kemampuan kita, sesuai dengan keimanan kita, sesuai dengan amal perbuatan kita dan sesuai dengan tingkat keyakinan kita dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

Sebenarnya semua manusia adalah motivator bagi kehidupannya sendiri. Sebagai contoh ketika kita berada di dalam rahim ibu kita, kita sudah berjuang bertahan hidup meskipun berbagai cobaan datang seperti tubuh ibu kita kurang sehat, kita terlupa di periksa ke dokter, gizi yang kita terima kurang maksimal, benturan dari setiap aktifitas ibu kita, perubahan cuaca, hingga bagaimana hebatnya kita sebagai seorang bayi yang berjuang untuk dapat terlahir di dunia.

Saat ini banyak sekali kita temui para Motivator baik kelas dunia maupun kelas pemula. Namun hari ini saya sangat berani mengatakan bahwa : KITA SEMUA ADALAH MOTIVATOR DAN,,,,,, JADILAH MOTIVATOR !! Mengapa saya mengatakan demikian, semakin kita tumbuh dan berkembang maka semakin dewasalah akal dan pikiran kita untuk memutuskan sesuatu. Mari kita lihat ketika kita masih di dalam kandungan tadi, kita punya akal dan pikiran dan belum mampu memutuskan sesuatu, bahkan berbicarapun kita tidak bisa. Akan tetapi sebuah realita yang harus kita terima bahwa kita mampu berjuang untuk bertahan dan memotivasi diri sendiri tanpa bantuan siapapun, kecuali Allah SWT. Hal ini akan jadi sangat lucu ketika semakin kita dewasa, malahan semakin banyak perbuatan negatif yang membuat kita demotivasi hingga berani mengakhiri hidup hanya karena permasalahan dunia semata.

Dan apa penyebab semakin dewasa kita semakin sulit untuk memotivasi diri ? Ada 2 hal besar yang menjadi faktor penyebabnya :

1. Tidak Bersyukur  ( TB 1 )

Semakin berkembangnya jaman semakin besar godaan dunia yang kita rasakan. Apalagi masing -masing pibadi kita tidak memiliki keimanan yang kuat untuk menerima perubahan tersebut, maka dengan sangat mudah kita akan terjerumus ke dalam permasalahan dunia hingga akhirnya menyisakan penyesalan seumur hidup. Kita terlupa bahwa terlahir di dunia dengan selamat adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Karena masih banyak saudara - saudara kita yang tidak mampu terlahir kedunia karena atas seijin Allah SWT. Dan kita adalah bagian dari kaum-Nya yang diberikan anugerah untuk hidup dan bertaqwa di dunia ciptaan-Nya. Ini adalah dasar dari sebuah wujud rasa syukur kita sebagai manusia. Semua yang kita lakukan dan semua hal yang kita dapatkan hingga saat ini adalah anugerah dari-Nya, karena besar ataupun kecil rezeki yang kita dapatkan sekarang adalah merupakan wujud nyata hasil kerja keras kita di masa yang lalu. Jadi jika kita malas untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, maka Allah SWT akan membalasnya sesuai dengan kerja keras yang kita lakukan, dan begitu pula sebaliknya.
So....hal di atas adalah sebuah falsafah sederhana yang dapat kita renungkan bersama, karena sebenarnya kita diminta untuk bersyukur atas semua pemberian Allah SWT hingga saat ini. Dan hal tersebut insyaAllah mampu mengevaluasi diri kita masing - masing dan memotivasi diri kita untuk berubah manjadi positif dan lebih baik.

2. Tidak Bersabar ( TB 2 )

Ada sebuah pertanyaan sederhana yang ingin saya sharingkan kepada kita semua, Mengapa ketika kita di dalam kandungan butuh waktu untuk dapat terlahir di dunia ?
Dan saya memiliki sebuah jawaban yang insyaAllah menjadi sebuah falsafah sederhana untuk kita dalam menjalani kehidupan, yaitu karena KITA DIUJI KESABARANNYA.
Allah SWT adalah pencipta langit,bumi  dan segala isinya. Dan atas kehendak-Nya pertemuan sel sperna dan sel telur di dalam rahim sang ibu akan menjadi makhluk hidup yang  terlahir ke dunia.
Dan atas kehendaknya pula, kita membutuhkan waktu untuk menjalani proses pertumbuhan yang terencana agar dapat lahir dengan sempurna dari kandungan ibu kita tercinta. Hal tersebut adalah sebuah perjalanan yang harus kita jalani dan menjadi kodrat kita sebagai manusia. Kita tercipta melalui proses alami yang setiap bagiannya memiliki makna positif yang dikehendaki-Nya. Proses demi proses tersebut identik dengan sebuah masa tunggu untuk tumbuh lebih baik dan secara tidak langsung mengajari kita bahwa sesuatu tidak akan terjadi begitu saja, karena hal tersebutlah yang mentraining kita bahwa sebagai manusia biasa kita harus memiliki KESABARAN. 
Falsafah sederhana di atas sering kali kita lupakan saat ini. Kita terlena dengan perubahan hidup yang semakin canggih, semakin berkembang, semakin transparan, dan semakin bebas.......sehingga hawa nafsu kita pun tidak luput lepas kontrol saat kita menghadapi sebuah permasalahan.
Kita menjadi manusia buta dengan mata terbuka ketika kita melihat keburukan dan keegoisan yang muncul dalam kehidupan sehari - hari. Kita selalu menyalahkan-Nya,  kita selalu mengatakan ketidakadilan hidup, kita selalu merana, kita selalu putus asa, dan kita selalu terlupa bahwa kita adalah makhluk sempurna yang mampu melewati cobaan dimulai semasa kita di dalam kandungan Sang Ibu.
Jangan jadikan kesabaran tersebut menjadi penghambat kita menuju kehidupan yang lebih baik. Tempatkanlah kesabaran menjadi bagian dari pernafasan kita, karena dengan kesabaran Allah SWT akan sangat mencintai kita baik di dunia maupun di akhirat.

Falsafah 2 TB (Tidak Bersyukur dan Tidak Bersabar) di atas  adalah pelajaran sederhana yang bisa membawa kita menjadi manusia yang hebat di mata-Nya. Perbaiki kualitas syukur dan sabar kita, karena sesulit apapun kondisi kita, masih banyak saudara kita  di luar sana yang lebih sulit lagi kehidupannya. Jadi, semua sudah diatur oleh-Nya, siapkan modal kita di akhirat, dan kerjakan kebaikan kita di dunia dan selalu bertaqwa kepada-Nya.


Salam Semangat Pagi !!