Selasa, 13 Agustus 2013

Profilku : Musik dan Otodidak

Documentation

Semangat Pagi !!

Saya terlahir di sebuah kotamadya Padangsidempuan yang dikenal sebagai Kota Salak. Karena kota ini memang menjadi salah satu pusat perdagangan Salak di daerah Sumatera Utara. Lingkungan dengan mayoritas suku batak menjadi tempat saya belajar dan tumbuh dewasa. Rasa persaudaraan yang begitu kuat, sangat melekat ke hati saya hingga saat ini.
Ketika duduk di kelas 2 SMP, saya dan saudara laki-laki saya  pulang dari sebuah acara, kami dipanggil oleh (alm) bapak saya. Saya diperdengarkan sebuah instrumen musik klasik dengan gitar akustik.Terbawa dengan harmonisasinya, saya bertanya kepada Beliau, "Ada apa Pak dengan musiknya?" Lalu Beliau menjawab, "Bapak mau kalian bisa memainkan instrumen gitar ini di rumah !" Mendengar ucapan tersebut saya dan adik saya pun menerima tawaran tersebut, dan keesokan harinya kami dibelikan satu gitar akustik merek lokal.

Dengan bermodalkan sebuah buku " Pintar Bermain Gitar" kami pun berlatih setiap hari, hingga tepat hari k-30 gitar tersebut rusak total dan tidak bisa dipakai lagi. Keesokan harinya kami dibelikan masing - masing gitar baru dengan syarat harus sudah bisa memainkan instrumen musik. Semangat saya pun bertambah, saya dan adik saya membuktikan kalau kami sudah siap memainkan instrumen musik dengan gitar akustik.

Dan keesokan harinya tepat pukul 19.30 wib, saya dan adik saya duduk di teras rumah, dan kami memainkan instrumen musik tersebut. beliau tersenyum dan sedikit gembira dengan perkembangan musik yang kami mainkan. "Itu belum seberapa, mainkan setiap hari instrumen musik  dengan beriringan dan harmonis,  secara gantian harus ada yang jadi pengiring dan ada yang jadi melodi." Itu adalah masukan yang diucapkan oleh beliau. Lagu instrumen " Endless Love versi film Korea (saat ini)" adalah lagu yang kami mainkan saat itu. Dan semenjak tahun  1997 saya dibekali sebuah gitar akustik merek " Kapok" untuk belajar dunia seni hingga saat ini. Dan gitar tersebut masih menjadi "Rekan" inspirasi saya untuk menciptakan lagu dan mengiringi berbagai acara.

Saya memutuskan  untuk belajar musik secara otodidak dengan bermodalkan buku yang saya beli di toko musik. Gitar, Bass, Drum, dan Piano adalah target saya untuk mampu memainkannya dengan penuh harmonisasi. Aktualisasi bakat seni ini pun saya lakukan dengan ikut bergabung beberapa group musik. Panggung demi panggung saya coba ikuti untuk menguji mental seni dalam bermusik. Dan demi meningkatkan kualitas bermusik, saya pun ikut menjadi pelatih musik ketika duduk di bangku SMK. Group musik yang keseluruhannya adalah perempuan ini alhamdulillah memenangkan kompetisi pada saat itu.

Waktu berlalu sangat cepat, pengalaman di dunia musik serta perkembangan teknologi musik pun bergerak layaknya "Cahaya." Beberapa seminar yang saya ikuti di Jakarta memberikan motivasi positif yang menimbulkan ide untuk menggabungkan musik dengan training. Ide tersebut membuahkan konsep yang positif disetiap sesi training yang saya berikan. Musik akan menjadi positif jika tata cara dan prilaku dalam mengembangkan bakat seni dilakukan dengan hal - hal positif pula. Otodidak adalah salah satu cara kita untuk mempelajari sesuatu dengan mandiri, dan otodidak bisa dilakukan oleh semua orang asalkan hal tersebut benar -benar "Passion" yang muncul dari dalam hati.

Musik adalah salah satu  bentuk kegiatan yang positif jika kita memperlakukannya dengan positif. Perbedaan jenis musik adalah menjadi sebuah  warna dalam mengisi aktifitas dunia seni. Jauhkan hal negatif dalam bermusik, karena tidak sedikit orang yang mencari nafkah dengan menggeluti dunia musik , mulai dari pengamen hingga musisi dunia.

Salam Semangat Pagi.




Tidak ada komentar: