Semangat Pagi !!
Pagi ceria dengan semangat ceria mari kita tegakkan badan untuk memandang ke depan dan raih cita - cita anda dimulai dari sekarang.
Perjalanan menuju pribadi yang positif harus melalui banyak tahapan dan proses kehidupan. Dan saya bisa menjamin belum ada satupun manusia di dunia yang mampu menjadi pribadi positif secara maksimal tanpa batas kecuali Allah SWT.
Terus , kenapa kita dituntut untuk menjadi pribadi yang positif ? Jawabannya sederhana, karena kita adalah manusia biasa, tidak luput dari kesalahan dan perbuatan negatif. Semua yang kita lalui memiliki proses yang sangat panjang dan menguji keimanan kita. Allah yang memiliki kekuatan di atas manusia, dan kita adalah makhluknya yang paling sempurna yang segala sesuatunya diberikan cobaan untuk menguji sejauh mana keimanan dan ketaqwaan kita kepadaNya. Menjadi pribadi positif harus terwujud dalam sebuah kebiasaan yang harus menular kepada orang lain. Karena jika sudah menjadi kebiasaan, kita akan mampu merespon dengan sangat "cepat" segala hal negatif yang baru saja kita lakukan. Dan ini akan membersihkan kita dari dosa - dosa yang tidak luput dari tubuh dan prilaku kita, sehingga akan memiliki dampak yang sangat baik, dimana kita akan belajar dan terus belajar menjadi pribadi yang selalu mencoba dan bertindak dengan hati - hati dan positif yang lama kelamaan secara sadar dan tidak sadar mampu mengubah kita secara alami menjadi insan yang memberikan warna kebaikan bagi lingkungan sekitar.
Kita memiliki telinga sebagai panca indera kita yang sangat penting peranannya dalam menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik. Dan hal ini dapat kita lakukan dalam kedua proses positif berikut:
1. Kita akan banyak sekali mendengar pujian, cacian, tanda - tanda kegagalan, kesuksesan, godaan, pengaruh, dan perubahan dari setiap proses kehidupan yang kita lalui. Ketika menjadi pribadi yang hanya bisa "mendengar" tanda - tanda tersebut, kita harus terus belajar untuk menerima dan mencermati segala dampak yang akan mempengaruhi pribadi kita. Pada saat ini adalah sebuah proses pembentukan karakter akan menjadi seperti apakah kita nanti di masa yang akan datang.
Jika kita mendengar pujian dari orang lain, kita akan merasa sangat senang dan bangga,. Jika kita mendapat hadiah cacian dari orang lain, kita akan merasa sedih. Jika kita mendengar suara dan tanda - tanda kegagalan, kita akan merasa patah semangat. Jika kita mendengar sebuah kesuksesan, kita merasa percaya diri. Jika kita mendengar godaan keimanan yang datang, konsentrasi kita terganggu. Dan jika kita mendengar sebuah perubahan yang akan datang dan masuk ke dalam proses kehidupan kita, kita merasa takut karena sulit untuk merubah kepribadian yang sudah menjadi kebiasaan. Jadi, jika kita hanya mampu bertindak seperti di atas, sebenarnya kita sudah memasuki proses "mendengar" dan usahakan jangan menurunkan kualitas keimanan dan kompetensi dari setiap kejadian yang mempengaruhi kita.
2. Setelah mampu melewati proses mendengar (pembentukan karakter), kita masuk pada sebuah proses mendengarkan (proses pengembangan diri). Disini kita sudah memiliki karakter yang kuat dan masih belum bisa menjadi sebuah jaminan menjadi pribadi yang positif. Menjadi sempurna adalah kekuasaanNya, namun tetap belajar menjadi pribadi positif adalah kewajian kita sebagai manusia. Kita sudah memiliki sebuah kedewasaan dan analisis yang kuat dari setiap kejadian yang ikut berkecimpung dalam setiap proses kehidupan kita. Jika kita mendengarkan pujian dari orang lain, kita merasa bahwa itu adalah sebuah wujud rasa syukur dan karunia dari Sang Pencipta yang diamanahkan melalui diri kita. Jika mendengarkan hadiah cacian dari orang lain, menjadi sebuah proses membangun kesabaran dan keikhlasan bahwa setiap cobaan yang dilewati adalah sebuah jalan untuk menigkatkan derajat kita disisiNya. Jika kita mendengarkan suara / tanda - tanda kegagalan, memberikan kekuatan bagi kita bahwa kita harus menjadi pribadi yang kuat dan optimis karena keberhasilan tidak akan dapat diraih tanpa ada proses lika liku yang membangun semangat untuk maju. Jika kita mendengarkan wujud kesuksesan, kita bersyukur karena semuanya terjadi berkat kerja keras bersama dan yang pasti karena sebuah perencanaan yang positif akan dilalui dengan proses yang positif sehingga menghasilkan sesuatu yang positif pula. Jika kita mendengarkan godaan keimanan menghampiri, kita menyadari bahwa hal tersebut adalah sebuah proses ujian untuk mengembangkan keyakinan dan keimanan kita agar selalu bertaqwa kepadaNya dan mampu menjadi pribadi yang kuat melawan pengaruh negatif. Dan jika kita mendengarkan sebuah perubahan yang akan mempengaruhi kita, kita menyadari bahwa perubahan memang harus kita ikuti sesuai perkembangan jaman, namun wajib untuk mampu memfilter seluruh hal yang mempengaruhi sehingga kita tetap berjalan pada koridor yang benar dan meningkatkan rasa syukur karena hidup adalah sebuah proses.
Kedua proses di atas akan kita lalui di dalam setiap proses kehidupan kita. hal tersebut adalah salah satu jalan positif yang akan membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Jadilah sebuah karakter pribadi yang kuat yang mampu mendengar segala sesuatu hal negatif maupun positif menghampiri kita, dan wujudkanlah pribadi yang siap mendengarkan segala peluang kebaikan dari setiap proses kehidupan yang kita lewati.
So.... saat ini anda berada di proses "mendengar" atau "mendengarkan"?
Salam Semangat Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar